Rabu, 28 Desember 2016


Dimas Oky Nugroho
Indonesia Ditangan yang Muda

Dimas Oky Nugroho (39) sehari-harinya adalah aktivis dan konsultan di bidang politik. Tidak sedikit bakal calon pejabat datang menemuinya untuk berkonsultasi dan menjadikan Dimas Oky Nugroho sebagai tim pemenangan. Melalui Akar Rumput Strategic Consulting dan Gerakan Anak Muda Punya Usaha (AMPUH), Dimas ingin memajukan anak muda Indonesia di segala bidang.
Aktif di organisasi sekolah membuat Dimas membulatkan tekad berangkat ke Surabaya untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Airlangga Jurusan Ilmu Politik. Kondisi Indonesia yang sedang panas mendidihkan semangat Dimas untuk lebih mengenal tentang dunia politik dan pemerintahan. Sebagai mahasiswa dirinya prihatin hak-hak orang lain untuk berbicara secara kritis sangat dibatasi. 

Diujung masa menjadi mahasiswa Airlangga, Dimas sudah bekerja di salah satu stasiun tv  nasional menjadi seorang jurnalis. Tujuannya saat itu adalah membangun jaringan seluas-luasnya guna mendapatkan beasiswa ke luar negeri secara utuh. Dari menjadi jurnalis Dimas membangun relasi dan akhirnya mendapatkan beasiswa S2 Politik Internasional di University of Glasgow dari British Chevening dan melanjutkan S3 di University of New South Wales berkat beasiswa yang didapatnya.

Bukan hal yang mudah untuk Dimas mendapatkan beasiswa di luar negeri, kurang dalam berbahasa inggris membuat dimas harus rela tidak mendapat degree programe di Belanda bersama aktivis Alm. Munir yang menjadi tujuan utamanya "bahasa inggris saya kurang baik saat itu, dan saya bukan dari keluarga yang mampu kursus bahasa inggris yang baik, tapi ada keinginan saya mengambil studi keluar negeri." 

Sepulangnya dari Inggris, Dimas bergabung dalam United Nationt Development Programme (UNDP) dan ditempatkan di Aceh membantu korban Tsunami tahun 2006. Selama tinggal di Aceh Dimas banyak belajar melihat bahwa masalah-masalah sosial yang berada di Indonesia karena pemerintah hanya fokus pada Jakarta "saya melihat persoalan dalam membantu isu-isu sosial ekonomi dan politik ini tidak hanya sekedar dilihat dari sudut pandang institusi tapi saya melihat dari sisi lain terkait dengan pembangunan sosial development-nya jadi Sosiologi atau Sosio Antropologi dari sebuah masyarakat." 

Membangun Bisnis untuk Kaum muda

Berawal dari inisiator dan project leader Kader Bangsa Fellowship Program (KDFP) dan membangun Jokowi Centre pada pemilihan gubernur DKI Jakarta, Dimas mendirikan kantor konsutan sendiri Akar Rumput Strategic Consulting dengan mengajak kalangan muda.  Melalui ARSC ini juga Dimas membangun komunitas SIPerubahan atau Sukarelawan Indonesia untuk Perubahan yang kemudian berubah menjadi sebuah portal berita Suara Indonesia untuk Perubahan. 


SIPerubahan dan ARSC dibentuk untuk menjaring sinergi tokoh-tokoh muda dengan latar belakang bervariasi, antara lain pimpinan komunitas kreatif, pimpinan organisasi masyarakat dan akademisi. Visi yang diusungnya adalah menghadirkan perubahan secara nasional melalui kemunculan pemimpin muda.
Terinspirasi dari kata-kata Soekarno bahwa anak muda agen perubahan, Dimas fokus merekrut anak muda dalam bisnis yang dijalaninya. Menurutnya anak muda adalah modal sekaligus kekuatan bagi bangsa untuk maju.
Namun menurutnya, pemerintah masih kurang tanggap dalam memfasilitasi keberadaan kaum muda dengan baik "banyak anak muda di Jakarta yang kita lihat hanya nongkrong saja dipinggir jalan, itu baru Jakarta gimana di daerah, mereka frustasi dengan perilaku pejabat-pejabat yang sudah tua tapi banyak maunya, korupsi."
ARSC kini memiliki 15 karyawan dari semula berjumlah hampir 70 orang. Hal ini dilakukan Dimas untuk membantu usaha-usaha  yang dibangun anak-anak muda, istilah yang digunakannya adalah "Berbagi Rejeki". "Jadi bisnis saya menyebutnya coworking space yang konkrit jadi kita bener-bener ngebantu."
sumber : Dimas Oky Blog/ARSC
Tidak ingin memonopoli usaha prinsipnya, Dimas mencari usaha-usaha kecil yang dibuka oleh kaum muda kemudian memberikan mereka peluang untuk memajukan usaha mereka "partnert kita yang di Yogya sekarang sudah menjadi perusahaan IT besar, yang di Malang sekarang menjadi lembaga poster terbaik di Jawa Timur." 

Mengkritisi pemerintah yang dianggapnya kurang tanggap dalam memfasilitasi anak muda dalam membangun usaha, Dimas membentuk Gerakan Anak Muda Punya Usaha (AMPUH). Melalui AMPUH Dimas bercita-cita suatu saat nanti anak muda Indonesia memiliki usaha sendiri tanpa harus menggantungkan diri pada rutinitas kantoran dan mempersiapkan perubahan global dalam perekonomian.

"Nantinya anak-anak inilah yang akan memajukan bangsa dan mempersatukan Indonesia," Dimas


Fatmawati




Senin, 28 November 2016


 Mendulang Uang dari Melihat Setan

Perawakannya seperti remaja pada umumnya, dengan senyum sumringah dan sikapnya yang hangat menjadi ciri khas Frislly Harlinda Balqis, remaja berusia 17 tahun seorang indigo. Frisly biasa dipanggilnya, kini mengaku disibukkan dengan latihan teater dan launching film layar lebar terbarunya Rumah Malaikat.
Karirnya melesat setelah tahun 2014 dia diminta salah satu stasiun televisi untuk menjadi co-host program misteri, program itu menjadi awal mula orang lain mengetahui kalau Frisly berbeda dengan anak pada umumnya “aku tahun 2014 sampai 2015 aku jadi co-host program Angker Banget di Antv, itu pertama kalinya aku ngejalanin profesi yang aku nunjukin kalau aku anak indigo karena sejauh ini aku ga pernah mau ngasih tahu orang lain kalau aku itu bisa melihat mereka.”

sumber : istimewa
Awal mula tahu berbeda dengan anak lainnya pada saat kelas tiga sekolah dasar saat itu Frisly masih tinggal di Bangka Belitung “di Bangka itu tempatnya masih banyak hutan aku lagi main petak umpet sama temen-temen aku, nah pas lagi main petak umpet aku nanya sama orang dia tuh cowo berdiri di samping aku aku tanya liat temen aku enggak eh pas aku nengok ke dia, lagi dia engga jawab dia engga senyum dia engga ngapa-ngapain dia engga ngasih ekspresi apapun kepalanya jatoh dan disitu aku ngerasa kayak mereka itu beda,” Frisly.
Sama halnya dengan Frisly, Intan (26) juga salah Stau co-host di program misteri karena keindigoannya, Intan sudah lebih dulu memperkenalkan dirinya sebagai anak indigo. “Awalnya tahu itu dari orang tua, banyak cerita-cerita saat kecil aku liat apa liat apa trus ceritanya ke orang tua trus sering liat macem-macem dirumah liat makhluk astral sering juga mimpi yang ternyata kedepan itu kejadian bener yang aku mimpiin,” Intan.

sumber : istimewa
Dengan lugas Intan bercerita awal mula sadar dirinya berbeda dengan anak lainnya, banyak makhluk astral yang dilihatnya dan mimpi-mimpi yang tidak dihiraukannya tapi kemudian menjadi nyata. Kini Intan sudah menikah, tapi menurutnya kemampuan dia untuk melihat yang tak terlihat semakin tajam.

Anak Indigo atau indigo children adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan anak yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Interpretasi mengenai indigo ada bermacam-macam dari yang meyakini bahwa mereka adalah tahap evolusi manusia selanjutnya yang bahkan mempunyai kemampuan paranormal seperti telepati hingga yang menyebut anak indigo sebagai orang yang lebih empatik dan kreatif.

Menurut aku sih kalo indigo itu adalah satu kemampuan natural yang didapatkan memang dari lahir yang tentunya titipan dari Allah. Lebih jelasnya sih kalo indigo itu aktifnya cakra ajna atau cakra ketiga atau biasanya sih orang menyebutnya indra keenam, dan itu lebih sensitive dari orang yang lain,” tambah Intan.

Wanita yang kini berprofesi sebagai guru biola mengatakan sempat ingin menolak untuk menjadi anak indigo, alasannya karena dirinya penakut. Pemilik mata tajam ini juga menceritakan pada tahun 2010 ia sempat mengalami demam selama tiga hari karena melihat makhluk-makhluk tak kasat mata secara terus menerus dan tidak dengan kondisi utuh, makhluk tersebut meminta tolong kepadanya “dititik itu aku pengen seperti anak yang lainnya anak normal lainnya yang ga mempunyai kemampuan kayak gini, udah pernah juga minta ditutup sama orang, orang yang bisa juga buat nutup tapi tiga kali ditutup ga bisa, si orang itu bilang, para psikolog itu bilang kalau indigo itu murni dari lahir ga bakalan bisa ditutup.”

Sempat menjadi co-host disalah satu program misteri di televisi pada tahun 2014, Intan di daulat untuk menceritakan tentang apa yang terjadi di tempat tersebut dahulunya dan kegiatan apa yang terjadi di malam hari. Penyuka warna pink ini juga mengaku mengenal dekat Nyi Roro Kidul Ratu Pantai Selatan “sekitar tahun 2014 saat aku terlibat di salah satu acara di stasiun tv itu ada di pelabuhan ratu waktu itu ada liputan di Pelabuhan Ratu yang disitu aku disuruh menceritakan tentang bunda ratu pantai selatan saat itu kita dateng ke pantai pelabuhan ratu dan saat itu juga aku berusaha untuk komunikasi dengan intuisiku untuk mendatangkan bunda ratu pantai selatan dan Alhamdulillah beliau hadir karena kebetulan aku mengenal bunda ratu bukan hanya saat itu saja dari sebelumnya juga udah kenal.”

Anak indigo kerap kali disebut sebagai anak aneh atau anak pembohong, tak lain karena anak indigo sering kedapatan berbicara sendiri atau berbicara apa yang tak bisa dilihat oleh orang lain. Sifat inilah yang mengakibatkan anak indigo kerap kali susah bergaul atau tidak memiliki banyak teman. “Pertama kali aku sadar aku indigo pun aku justru ga ngasih tahu banyak orang dan aku ga yang aktif, cuma aku lebih banyak diem dan aku banyak cerita ke makhluk itu sendiri karena aku takut kalau aku cerita sama manusia, cerita sama mama bahkan ke keluarga siapapun itu aku takut mereka itu nganggepnya aku ngada-ngada apalagi mesti cerita ke temen-temen jadi emang bener-bener ga ada yang tahu kalau aku indigo sebelum aku main di program Angker Banget Antv,” Frisly.

sumber : istimewa
Ciri-ciri anak indigo yang paling utama adalah keberadaan mereka yang diangap aneh oleh orang sekitar dengan perilakunya. Menurut Dokter Dian, seorang Psikolog yang bertugas di Rumah Sakit Islm Pondok Kopi Anak indigo terlihat jauh lebih dewasa dibanding dengan anak seumurannya, mereka seperti memiliki jiwa yang tua dengan kebijaksanaan yang mereka punya “biasanya lebih apayah lebih cepat dewasa dari usianya kemudian dia itu juga lebih supranatural salah satunya yang menonjol dan punya cara sendiri dalam mempersepsi sesuatu.”

Tahun 2000 atau tahun millenia orang menyebutnya, menjadi awal fenomena anak-anak indigo banyak bermunculan di televisi, memprediksi masa depan, membaca karakter orang lain sampai diminta untuk melihat makhluk tak kasat mata. Menurut Dian sebagai seorang psikolog harusnya anak indigo tidak dikaitkan dengan hal-hal seperti itu “anak indigo itu tidak harus dikaitkan dengan supranatural atau mistis seperti itu karena mereka sebenarnya sama seperti kita tetapi dia lebih peka, lebih menyenangi hal hal seperti itu supranatural atau juga kemudian mereka kan orangnya sponta yah spontan seperti itu jadi sebenernya karakter mereka berbeda saja dengan orang-orang lain.”

Kemunculannya di program misteri pada tahun 2014 menurut Frisly adalah awal mula kariernya di dunia entertaint. Banyak yang meminta dirinya untuk menjadi host atau sekedar bintang tamu untuk sebuah program acara misteri “setelah program itu selesai aku dapet tawaran jadi bintang tamu di Tanpa Kata Trans7 Mister Tukul jalan-jalan Transtv trus beberapa program lainnya kayak di Indosiar tapi itu karena keindigoan aku juga. Kalau film aku baru-baru ini dapet tawaran dari PH (Production House) Skyler buat ngisi jadi narasumber jadi Skyler bikin cerita film horor yang ceritanya itu tentang anak indigo sehari-hari dari anak indigo dan kejadian-kejadian dari kita mulai sadar kita itu indigo dan itu diambil dari aku dan aku juga alhamdulillah main di film itu.”

Kini remaja yang baru lulus Sekolah Menengah Atas ini mengakui apabila pendapatannya untuk satu judul film bisa mencapai 20 Juta Rupiah, dan kini sudah memiliki kendaraan roda empat hasil keringatnya sendiri “aku udah alhamdulillah beli mobil sendiri dari uang entertaint dan sekarang lagi nabung buat beli rumah cuma belum cukup,” ungkapnya sambil malu-malu.

Meski kini lebih dikenal orang banyak karena indigo, frisly kini memilah mana pekerjaan yang akan diambilnya, dirinya malah menghindari ada di program misteri lagi meski mendulang uang dari setan, “sejauh ini pernah dapet tawaran yang buat nangkep-nangkep makhluk halus tapi aku ga ambil sih. aku ga berani ambil karena menurutku mereka itu sama kayak kita mereka punya kehidupan sendiri yang kadang mereka ga mau kita ganggu kalau emang kita juga ga mau diganggu sama mereka jadi kalau misalnya aku ikutin program yang aku nerima tawaran kita bakal manggil mereka buat mereka ngelakuin yang aku malah sok-sok kuat depan makhluk yang kayak gitu aku malah takut kena batunya juga jadi aku ga berani ngambil kalau program-program yang kayak gitu.”